PEMBELAJARAN MATEMATIKA PRAKTIS
Oleh: Dedi Purwanto, S.Pd
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin yang memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat didalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Kurikulum 2006: 109).
Istilah matematika diambil dari Bahasa Yunani mathema yang berarti relating to learning, istilah ini mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge science). Berdasarkan etimologis menurut (Tinggih: 2000) kata matematika yaitu ilmu pengetehuan yang diperoleh dengan bernalar. Matematika lebih menekankan aktifitas dalam rasio (penalaran). Begitu pula menurut Ruseffendi (1980: 148) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan berkerjasama. Kopetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelolah dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Dalam kurikulun 2006 mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memilik kemampuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan kegiatan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dan membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang di peroleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, dan diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
Dilihat dari konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: Penanaman konsep dasar (Penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak.
Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa. Yang kedu yaitu Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahamai suatu konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan lanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan dari penanaman konsep.
Pada pertemuan tesebut, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,disemester atau kelas sebelumnya. Sedangkan yang ketiga adalah Pembinaan ketrampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam suatu pertemuan.
Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan ketrampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran matematika merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah, dan mempunyai peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan nalar serta membentuk sikap siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika proses komunikasi yang terjadi antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai peserta didik harus berlangsung harmonis. Dengan demikian dapat dikatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya, struktur konsep dan mencari hubungan antara konsep dan strukturnya (Subarinah S).
Oleh: Dedi Purwanto, S.Pd
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin yang memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat didalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Kurikulum 2006: 109).
Istilah matematika diambil dari Bahasa Yunani mathema yang berarti relating to learning, istilah ini mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge science). Berdasarkan etimologis menurut (Tinggih: 2000) kata matematika yaitu ilmu pengetehuan yang diperoleh dengan bernalar. Matematika lebih menekankan aktifitas dalam rasio (penalaran). Begitu pula menurut Ruseffendi (1980: 148) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan berkerjasama. Kopetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelolah dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Dalam kurikulun 2006 mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memilik kemampuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan kegiatan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dan membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang di peroleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, dan diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
Dilihat dari konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: Penanaman konsep dasar (Penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak.
Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa. Yang kedu yaitu Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahamai suatu konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan lanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan dari penanaman konsep.
Pada pertemuan tesebut, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,disemester atau kelas sebelumnya. Sedangkan yang ketiga adalah Pembinaan ketrampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam suatu pertemuan.
Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan ketrampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran matematika merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah, dan mempunyai peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan nalar serta membentuk sikap siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika proses komunikasi yang terjadi antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai peserta didik harus berlangsung harmonis. Dengan demikian dapat dikatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya, struktur konsep dan mencari hubungan antara konsep dan strukturnya (Subarinah S).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus